Memanfaatkan Kearifan Lokal Suku Sasak untuk Mengurangi Kematian Ibu Melahirkan & Memerangi Angka Putus Sekolah
Berdasarkan
kondisi tersebut,akhirnya pada tahun 2009,Raden
Muhammad Rais memelopori pembuatan awiq-awiq (secara tertulis)tentang
keamanan,Pendidikan,dan kesehatan atau biasa juga di sebut dengan
lace-lace.Dimana isi dari pada awiq-awiq tersebut diantaranya adalah:
1.
Mewajibkan suamai untuk memerintahkan istrinya yang sedang
hamil agar memeriksakan kondisi kehamilannya pada tenaga Medis,baik di Posyandu,Puskesdes,Puskesmas,atau
Bidan.Karena selama ini perempuan hanya di suruh untuk menjaga rumah,pergi ke
pasar,memasak,serta menjaga anak-anak.Kepergian perempuan/istri ke tempat
lainnya harus sepengetahuan dan seizin dari suami.
2.
Mewajibkan perempuan yang hamil untuk melahirkan di
Polindes,Puskesmas,Bidan atau tenaga medis yang lainnya.Serta tidak di
perkenankan lagi melahirkan di dukun beranak.Hal ini di dasari oleh sikap suami
yang menyuruh istrinya melahirkan di dukun beranak untuk menghemat biaya yang
di keluarkan.Apabila melahirkan di dukun beranak suami hanya mengeluarkan
Rp.2.000,-dan 5kg beras.
3.
Mewajibkan semua warga Desa untuk wajib belajar 9
tahun(SD-SMP).Apabila ada warga yang tidak mampu untuk bersekolah maka RT,Tokoh
Agama,Tokoh Masyarakat,Kepala Dusun,dan Kepala Desa wajib menyekolahkan atau mencarikan orang tua
asuh bagi anak yang tidak mampu tersebut.
Oleh:
Raden
Muhammad Rais Penerima MDGs Award 2011 Inovatif Terbaik
Memanfaatkan Kearifan Lokal Suku Sasak untuk Mengurangi Kematian Ibu Melahirkan & Memerangi Angka Putus Sekolah
Reviewed by Unknown
on
March 25, 2016
Rating:
No comments: