PELESTARIAN SELAKAR BARZANJI DI RENSING BAT

RENSING BAT - Selakaran, merupakan kegiatan membaca kitab Al-Barzanji secara bersama-sama.  pembacaan selakar atau barzanji tetap dilaksanakan bukan saja ketika ada jamaah yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji, Namun pelaksanaan Berzanji ini juga di laksanakan di hari dan bulan yang lain karena isi yang terkandung di dalamnya adalah ucapan selawat atas Nabi.

Di Desa Rensing Bat tepatnya di Mushalla Darussalam contohnya,pelakasanaan pembacaan Selawat Al-Barzanji dalam bentuk Selakar di laksanakan setiap hari Kamis malam Jum’at oleh perkumpulan selakar barzanji “HUBBUSSALAWAT” Gubuk Madrasah Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat yang peseta dan anggotanya berasal dari semua Dusun di Desa Rensing Bat. Kelompok ini terbentuk atas dasar keinginan untuk melestarikan budaya selakar karena sebelumnya selakar ini merupakan kegiatan wajib ketika bulan maulid tiba oleh Orang orang tua kita terdahulu.Selakar ini merupakan kegiatan wajib di setiap datangnya hari besar islam termasuklah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan di setiap awal  bulan syawal di hari lebaran Ketupat setah menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan.

Kegiatan Selakar bukan saja di minati oleh orang orang tua namun anak anak muda juga ikut membaca, seperti yang terlihat di Mushalla Darussalam Gubuk Madrasah Desa Rensing Bat,antusias anak muda terlihat luar biasa untuk mendatangi acara selakar yang di gelar.

Menurut penulis,kegiatan selakar Barzanji  ini sangatlah positif. Selakar Barzanji  ini bisa memperkuat ikatan persaudaraan antar jamaah antara yang tua dan yang muda, yang bisa jadi jarang bertemu jadi sering bertemu. Selakar Barzanji yang merupakan salah satu warisan tradisi yang harus  tetap dipertahankan dan di lestarikan

Selakaran mengandung tujuan menanamkan sikap dan mengembangkan pengenalan kepada umat Islam khususnya generasi muda yang wajib mengenal Nabi dan Rasul-nya. selakar Berzanji ini perlu dikembangkan kembali sebagai sarana penguat moral umat Islam atau sebagai pesan moral dan akhlakul karimah yang mengandung makna tatanan, tuntunan, dan tontonan yang menarik yang bisa memperteguh Iman, Takwa, dan kebersamaan umat.

Menurut salah satu pengurus kelompok Selakar asal Desa Rensing yang tak ingin namanya disebut menerangkan, Apapun itu dan kapanpun pelaksanaannya ritual adat kegamaan seperti ini di laksanakan semestinya jangan sampai pudar mengingat untuk pelestariannya membutuhkan perhatian kita semua terlebih lagi bagi pemerintah sebagai pelindung bagi tradisi-tradisi keagamaan agar tetap lestari ditengah masyarakat. Pembacaan Selakar Barzanji ini tidak jauh berbeda dengan barzanji dizaman sekarang ini,Cuma lagunya yang membedakan dan tidak semua isi kitab Al-Barzanji itu di baca,sambungnya._a_hm