RENSING BAT - Roah dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan merupakan ritual keagamaan yang masih terawat bagi Suku Sasak pada umumnya.
Roah Kebian adalah istilah yang sudah populer dan biasa digunakan bagi masyarakat Desa Rensing Bat, istilah ini menunjukkan kesyukuran bagi masyarakat atas dipertemukannya kembali dengan Bulan yang mulia untuk melaksanakan salah satu dari rukun islam yaitu puasa dibulan Ramadhan.
Tradisi ini masih terawat baik ditengah masyarakat Islam, Cuma masih kurangnya minat masyarakat disebabkan banyaknya kesibukan,Namun lain yang tampak terlihat di Gubuk Madrasah Dusun Rensing Bat Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat, puluhan warga mendatangi Musalla untuk melaksanakan shalat Magrib Berjamaah, setelah itu langsung melakukan Zikir dan doa kesyukuran, selanjutnya semua jamaah duduk bersama untuk makan secara ngandang Dulang, Jamaah laki bini tua dan muda berkeliling sedulang berdua dan bertiga menyantap makanan berupa nasi dan lauk seadanya yang di bawa oleh para ibu ibu rumah tangga yang di masak di rumah mereka masing masing.
Ketua Pengurus musalla Darussalam Ibrahim Arifin yang ditemui pemberita mengatakan, Jamaah Mushalla Darussalam Gubuk Madrasah, Insyaallah akan terus mengadakan dan melestarikan tradisi ini karena disamping sebagai acara menyambut ketibaan Ramadhan juga sebagai ajang silaturrahmi antar jamaah terutama jamaah sekitar Musalla Darussalam Gubuk Madrasah.
Masyarakat Lombok secara umum memiliki banyak ritual, keagamaan, adat dan tradisi yang masih terjaga dan tetap dilaksanakan sampai sekarang.Tradisi yang paling umum dikalangan masyarakat Islam Sasak dan hampir setiap hari ada saja masyarakat yang melaksakannya roah. Roah yang dilaksakan dalam tradisi Islam Sasak memiliki nama atau sebutan yang berbeda-beda tergantung niat dan maksud orang yang akan mengadakan Roah.
Kebiasaan Roah Islam Sasak, tidak terlepas dari pengaruh yang dibawa penyebar Islam yang masuk ke Lombok yang berasal dari Pulau Jawa. Masyarakat Jawa menyebutnya “Ruwahan” yang berasal dari kata “Ruwah” merupakan bulan urutan ke tujuh, dan berbarengan dengan bulan Sya’ban tahun Hijriyyah. Kata “ruwah” sendiri memiliki akar kata “arwah”, atau roh para leluhur dan nenek moyang. Konon dari arti kata arwah inilah bulan dijadikan sebagai bulan untuk mengenang para leluhur.
TRADISI ROAH KEBIAN SAMBUT RAMADHAN DI GUBUK MADRASAH DESA RENSING BAT
Reviewed by Unknown
on
May 26, 2017
Rating:
No comments: